Perselingkuhan kini tak lagi menjadi dominasi para pria. Wanita juga kerap melakukannya.
Selingkuh, hal ini bukan lagi masalah baru dalam sebuah hubungan. Saat komitmen dan kesetiaan tak lagi dapat dipertahankan, perselingkuhan menjadi jalan tengahnya. Sayangnya, urusan menjaga kesetiaan memang tak memandang gender. Kaum Hawa pun tak jarang mempraktikkannya.
Wanita yang mengalami trauma akan lebih mudah selingkuh daripada yang tidak, karena manusia punya cara gila untuk menciptakan kembali trauma dalam dirinya, tutur Dr Drew, sex therapist dalam sebuah acara talkshow.
Seperti dikutip The Stir, mengenai alasan yang membuat wanita selingkuh, Tucker Max, penulis buku I Hope They Serve Beer in Hell, mengatakan ada dua hal yang melatarbelakanginya.
Masalah emosi
Seseorang dapat mengalami trauma, misalnya dikhianati pasangan atau menyaksikan orang yang dikasihinya diselingkuhi. Hal ini membuat keyakinannya dalam sebuah hubungan menjadi goyah. Komitmen pun seringkali menjadi sesuatu yang tak dianggap penting.
Tak bahagia dengan hubungannya
Hal ini tentu saja tak dapat dianggap sebagai pembenaran atas sebuah perselingkuhan. Saat hubungan Anda tak berjalan lancar, komunikasi sedianya menjadi jembatan yang kembali merekatkan hubungan Anda dengannya. Cara terbaik untuk menghindari perselingkuhan hanyalah bicara dan mendengar apa yang pasangan Anda rasakan. []
Selingkuh, hal ini bukan lagi masalah baru dalam sebuah hubungan. Saat komitmen dan kesetiaan tak lagi dapat dipertahankan, perselingkuhan menjadi jalan tengahnya. Sayangnya, urusan menjaga kesetiaan memang tak memandang gender. Kaum Hawa pun tak jarang mempraktikkannya.
Wanita yang mengalami trauma akan lebih mudah selingkuh daripada yang tidak, karena manusia punya cara gila untuk menciptakan kembali trauma dalam dirinya, tutur Dr Drew, sex therapist dalam sebuah acara talkshow.
Seperti dikutip The Stir, mengenai alasan yang membuat wanita selingkuh, Tucker Max, penulis buku I Hope They Serve Beer in Hell, mengatakan ada dua hal yang melatarbelakanginya.
Masalah emosi
Seseorang dapat mengalami trauma, misalnya dikhianati pasangan atau menyaksikan orang yang dikasihinya diselingkuhi. Hal ini membuat keyakinannya dalam sebuah hubungan menjadi goyah. Komitmen pun seringkali menjadi sesuatu yang tak dianggap penting.
Tak bahagia dengan hubungannya
Hal ini tentu saja tak dapat dianggap sebagai pembenaran atas sebuah perselingkuhan. Saat hubungan Anda tak berjalan lancar, komunikasi sedianya menjadi jembatan yang kembali merekatkan hubungan Anda dengannya. Cara terbaik untuk menghindari perselingkuhan hanyalah bicara dan mendengar apa yang pasangan Anda rasakan. []